Kamis, 22 Desember 2011

Malaikat itu bernama..Ibu!

Bismillahirrahmanirrahim..

Ibu..

Kami bersimpuh padamu.. Kau mengandung kami 9 bulan, letih.. Kami tahu dalam ragamu kadang kau titikan  air mata tuk tumpahkan semua asa yang kau pendam. Tapi kau  paham, kau mengandung anak-anak yang kelak akan menjadi penegak panji islam dalam bumi Allah. Dan kami berjanji padamu, kami tak akan pernah membuatmu berduka.

Maafkan kami ibu..yang tak pernah tau betapa berat kau melangkah.

Ibu..

Tiap peluh yang terlinang saat kau melahirkan kami, tak mungkin kami bisa gantikan setetes pun. Bahkan linangan air matamu saat kau menahan sakit, tak mungkin kami tebus dengan apapun. Itu pun tak mengurangi kebahagiaanmu saat menyambut kami. Meski kau tahu, kelelahan-kelelahan selanjutnya akan kau hadapi.

Maafkan kami ibu..yang tak pernah mengerti atas rasa sakitmu.

Selasa, 20 Desember 2011

Stop! Jangan Katakan Lagi

Bismillahirrahmanirrahim...

"Akhi, maafkan ana yang selalu takut menjadi pendampingmu. Bukan karena ana tidak mau menjadi pendampingmu, namun ana takut tak mampu menjadi istri yang baik bagimu."

"Ukhti, mengapa anti berbicara seperti itu? Apakah anti tidak percaya dengan janji Allah padamu. Yakinlah ukhti, ana akan menerima setiap kekurangan anti, karena ana ingin mengkhitbah anti atas cinta-Nya."

"Terimakasih akhi atas perhatiannya, semoga Allah Subahanahu Wa Ta'ala meridhoi kita. Aamiin."

" Semoga setelah kita menikah....."

STOP! Tidak akan saya teruskan percakapan di atas. Lho kok? Why? Kenapa? Mengapa? Bukan kah percakapannya tidak ada yang salah?

Benar, percakapannya memang tidak ada yang salah, tapi bermasalah. Percakapan di atas sepertinya menjadi percakapan yang biasa dan wajar, karena yang melakukan adalah sepasang manusia yang katanya sedang menjalankan Ta'aruf.

Sering kali percakapan seperti itu diusung oleh para akhwat dan ikhwan yang berta'aruf  lewat jejaring sosial ataupun chatting, mungkinkah salah satunya kamu? Walaupun dengan percakapan yang sedikit berbeda tapi intinya tetep sama, mengusung nafsu secara lembut dan halus atas nama cinta.

Senin, 19 Desember 2011

Pliiss deh...Jangan Ge-eR!

Bismillahirrahmanirrahim...

Assalamu'alaikum , jangan lupa nanti sore rapat :), senyumku terkembang tanpa aku sadari. Ah..SMS dari Fadhil, Ketua organisasi yang sedang aku ikuti. Sudah 2 bulan ini aku mendampinginya sebagai sekretarisnya, dan sudah 2 bulan pula ia begitu perhatian padaku.

Wa'alaikumsalam, insyaallah akhi :),  balasan SMS pun ku kirim. Masih dengan senyum yang terkembang, pikiranku pun melayang pada wajah Cool nya dan tiba-tiba teringat pada perhatian-perhatiannya. Bahkan ia sering meningatkanku untuk Tahajjud dan Tilawah, tak jarang pula ia SMS aku hanya untuk mengingatkanku menjaga kesehatan. Siapa coba yang tidak bahagia diberi perhatian lebih seperti itu?

"Syifa?" aku menoleh mencari asal suara masih dengan senyum lebar yang ditimbulkan dari getar-getar SMS dari Fadhil.

"Senyum-senyum terus, mikirin apa Neng?"Rita menggodaku, sedangkan aku yang digoda hanya nyengir kuda.

"Apaan sih?cerita dong!"Rita menyikut lenganku perlahan.

"Mau tauuu...aja!"Aku meninggalkan Rita begitu saja.

SMS-SMS dari Fadhil terus mengalir deras, sederas perasaanku padanya. Aku merasa yakin kalau Fadhil memiliki perasaan khusus padaku. Lama-lama hati ni penat juga, ingin rasanya menumpahkan rasa, apa arti dari perhatian Fadhil padaku selama ini? paling tidak kita jadi sama-sama tahu bahwa kita punya rasa.

Rabu, 14 Desember 2011

Mendingan Loe..Gw..End!

Bismillahirrahmanirrahim..


Aku memang tak mengerti apa maksud dari kata-kata manismu, merayu, mengadu, sampai mengaduh. Namun aku sangat tahu bahwa kau meminta perhatian dariku, berharap lebih dekat denganku.


Tapi maaf , aku lebih memilih menjaga kehormatanku dan agamaku daripada terjerat dalam kejahilan syetan. So...mendingan Loe...Gw..End!


Hati ini memang lemah ketika melihatmu, mendengar suaramu, terekam begitu jelas dalam benakku. Namun aku sangat tahu bahwa kau pun merasakan hal yang sama denganku.


Tapi maaf, bukan ku tak mau meneruskan perasaan ini, ku hanya lebih memilih menjaga hati ini untuk yang terkasih kelak. So..mendingan Loe...Gw..End!


Kala ku membaca status islami mu di facebook, dada ini selalu bergetar. Karena kau selalu bilang semua itu untuk penyemangatmu dan penyemangatku.


Tapi maaf, getaran itu adalah tanda syetan tengah beraksi di antara kita. Jadi ku lebih memilih bergetar ketika ku membaca ayat-ayat cinta-Nya. So..mendingan Loe...Gw...End!

Kamis, 01 Desember 2011

Cahaya dari Rasa Kehilangan

Bismillahirrahmanirrahim...

Pahit..sangat pahit...

Bila aku harus kehilangan dia, mendingan aku nggak usah lagi kenal yang namanya cowok. Sakit hati ini...sakit.

“Kalau saja cinta itu benar adanya untuk Allah dan dari Allah, aku yakin, kamu justru merasa harus kehilangan dia.”

Suara di belakangku membuat aku tersentak dari lamunanku. Mbak Ayu segera duduk di sampingku. Aku segera menyeka air mata yang terus mengalir  tak terkendali.

“Tapi mbak, aku udah terlanjur cinta. Udah banyak mimpi indah yang kita rancang sampai ke rencana menikah. Eeehh...dia justru gampang banget berpaling ke cewek lain. Katanya nggak cocok ta’arufan sama aku, tapi kenapa dia mesti merancang mimpi segala kalau memang nggak cocok?”

Rabu, 30 November 2011

Temani Aku Sejenak

Bismillahirrahmanirrahim..

“Ayah, main mobil-mobilan bareng  aku yuk!”

Seorang anak berlari menghampiri ayahnya yang sedang asyik menerima telpon.

“Sebentar Nak, ayah lagi telpon.”

“Ah...ayah. Ini kan hari libur, telpon terus...telpon terus!”

“Ayah kan lagi sibuk, main sendiri saja!” dengan nada membentak sang ayah menimpali.

Sang anak pun bermain sendiri, meski gurat kesedihan telah ditampakkan pada sang ayah.

Tak terasa waktu terus bergulir, sang anak telah tumbuh dewasa sedangkan sang ayah telah mulai menua.

“Nak, ke rumah ayah ya? Ayah dan ibu kangen sama kamu.” Sang ayah menceritakan kerinduannya untuk bertemu sang anak melalui sambungan telpon.

“Nanti ya yah, kalau aku sudah ada waktu longgar,” sahut sang anak dari sebrang sana.

“Sebentar saja Nak.”

“Iya, nanti pasti aku ke sana, tapi nunggu kalau ada waktu.”

Sambungan telpon pun terputus begitu saja, sang ayah hanya mampu menghela nafas.

Kamis, 03 November 2011

Afwan, Ku Tolak Khitbahmu

Bismillahirrahmanirrahim...

Salman Al Farisi memang sudah waktunya menikah. Seorang wanita Anshar yang dikenalnya sebagai wanita mukminah lagi shalihah juga telah mengambil tempat di hatinya. Tentu saja bukan sebagai kekasih. Tetapi sebagai sebuah pilihan dan pilahan yang dirasa tepat. Pilihan menurut akal sehat. Dan pilahan menurut perasaan yang halus, juga ruh yang suci.

Tapi bagaimanapun, ia merasa asing di sini. Madinah bukanlah tempat kelahirannya. Madinah bukanlah tempatnya tumbuh dewasa. Madinah memiliki adat, rasa bahasa, dan rupa-rupa yang belum begitu dikenalnya. Ia berfikir, melamar seorang gadis pribumi tentu menjadi sebuah urusan yang pelik bagi seorang pendatang. Harus ada seorang yang akrab dengan tradisi Madinah berbicara untuknya dalam khithbah.

Maka disampaikannyalah gelegak hati itu kepada shahabat Anshar yang dipersaudarakan dengannya, Abud Darda’. ”Subhanallaah.. wal hamdulillaah..”, girang Abud Darda’ mendengarnya. Mereka tersenyum bahagia dan berpelukan. Maka setelah persiapan dirasa cukup, beriringanlah kedua shahabat itu menuju sebuah rumah di penjuru tengah kota Madinah. Rumah dari seorang wanita yang shalihah lagi bertaqwa.

Minggu, 16 Oktober 2011

Terimakasih Karena Membuatku Merasa Sempurna

Keyakinan akan kehadiran seorang kekasih yang  menjadi pendamping tentu disertai dengan keyakinan atas pilihan-Nya.  Pilihan-Nya tak akan pernah salah bukan?

Banyak wanita yang sudah menjadi seorang istri mengeluh karena Allah Azza Wa Jalla tidak memilihkan orang yang tepat untuknya, hanya karena dia merasa bahwa orang yang Allah pilihkan tidak sesuai dengan harapan.

Inginnya yang romantis dan perhatian, tapi ketika menikah ternyata pasangan kita jarang sekali menunjukkan sisi romantisnya. Sebagai seorang wanita tentu hal semacam ini akan menimbulkan rasa yang luar biasa tidak menyenangkan, karena wanita memang selalu ingin diperhatikan.

Kamis, 29 September 2011

Indahnya Menjadi Muslimah



Bismillahirrahmanirrahim...

“Suit...Suit..."Terdengar suara siulan dari beberapa pemuda yang nongkrong di depan gang, si cewek yang merasa digoda menampakkan mukanya yang memerah karena marah.

"Heh!! nggak pernah liat cewek jalan kali ya!”

Salah satu pemuda nggak mau kalah dengan menimpali,"lho mbak, ada rejeki lewat

Di depan mata masa mau ditolak, lagian si mbak pake baju yang aduhai, jadi buat kita gimana gitu,berartikan emang mau ngasih rejeki buat kita-kita."

Pandangan nakal si pemuda terus melihat kaki si cewek dengan rok mininya dan baju ketat yang dia pakai. Dengan kesal si cewek berlalu tanpa bisa membela diri.

Datang lagi cewek ke dua, dengan pakaian yang kurang bahan masih di tempat yang sama dengan pemuda yang sama, tanpa berpikir lama para pemuda melakukan hal yang sama dengan cewek pertama.

Selasa, 20 September 2011

Otakmu Lebih Mini dari Rok Miniku

Bismillahirrahmanirrahim...

Ku lihat seorang wanita duduk tidak nyaman berhadapan denganku di sebuah angkutan umum. Duduknya yang gelisah membuatku penasaran.

Ketika kumelihat beberapa orang yang ada di angkutan ini pun sepertinya memperhatikan hal yang sama denganku, melihat kegelisahan seorang wanita di hadapanku.

Aahh...sepertinya aku tahu apa penyebabnya. Daritadi sepertinya ia berusaha menarik-narik roknya agar memanjang, aku yakin rok itu tak akan pernah bisa jadi panjang.

Kakinya yang jenjang dan putih ingin ditunjukkan pada dunia, tapi karena sedang duduk  rok yang super mini itu tampak lebih mini. Ia mungkn risih juga dengan tatapan orang-orang di angkot. Eh..tapi kakinya bagus juga. Tanpa sadar aku pun tersenyum menatap wanita tadi.

Minggu, 18 September 2011

Jika Aku Tak Cantik Lagi

Bismillahirrahmanirrahim…

“Mas…” aku mencoba mengguncang tubuh suamiku yang sedang asyik membaca koran pagi kesukaannya.

“Mas…” ku guncang kembali, kali ini lebih keras karena aku merasa ia tidak memperhatikanku.

“Hmm…” hanya itu jawabannya tanpa melihatku sama sekali.

Merasa tidak diperhatikan juga, aku melangkah mendekati sebuah cermin yang tak jauh dari tempat suamiku membaca.

“Mas, aku udah nggak cantik kayak dulu lagi ya?” sambil menatap cermin, kusapu setiap senti wajahku dengan tangan. Aku melihat suamiku menutup korannya dengan mengerenyitkan dahi, heran.

“Sejak kapan Dinda memperhatikan wajah Dinda cantik atau tidak cantik?” suamiku mendekatiku seraya tersenyum.

“Ah…aku sudah tua mas, kerutanku sudah banyak, lihatlah aku sudah tidak seperti dulu lagi. Bahkan mas pun sudah jarang mau menatapku.”

“Hey, jangan-jangan Dinda marah karena mas tadi tidak memperhatikan?”

Kamis, 15 September 2011

Jangan Duakan Aku!

Bismillahirrahmanirrahim...


"Mana ada wanita yang mau diduakan? ngerasa dikhianati." Aku menangis tersedu di pundak sahabatku.


"Sabar..sabar," kata sahabatku enteng.


"Ah..kamu enak bilang sabar, nggak ngerasain apa yang sedang aku rasakan sekarang!"


Sahabatku tersenyum penuh arti,"paling nggak enak memang kalau diduakan, merasa dikhianati, merasa dibohongi, merasa dibodohi, dan merasa-merasa yang lainnya. Kamu berpikir seperti itu karena diduakan pacar kamu, pernah nggak kamu berpikir kalau kamu telah menduakan Dzat yang menciptakan wajahmu sehingga kamu disukai  karena kecantikanmu?"


Tiba-tiba saja air mataku terhenti, berganti dengan keterpanaan atas ucapan sahabatku.


***


Saat kita diduakan oleh pasangan, kita merasa dikhianati. Tapi kita tidak menyadari bahwa kita sedang menduakan-Nya, bukankah berarti kita sedang mengkhianati-Nya?

Rabu, 14 September 2011

Aku (bukan) Muslimah Sempurna

Bismillahirrahmanirrahim...

"Pakai jilbab tapi kelakuannya nggak bisa dijaga, mendingan kayak aku, meski nggak pake jilbab tapi aku masih bisa jaga diri"

"Katanya muslimah, tapi liat aja kelakuannya nggak jauh beda sama kita-kita. Mending nggak usah ngaji atau apalah toh sama aja."

Sahabat BMB, pernah dapat perkataan atau mendengar orang berbicara

Sabtu, 03 September 2011

Cinta Merobohkan Akalku

Bismillahirrahmanirrahim...

Seorang ahli ibadah bernama Umar, sedang asyik dengan kkhusyuannya membaca setiap ayat Al Quran dengan lantunan sangat indah. Tiba-tiba datanglah seorang wanita cantik duduk di depannya dengan pakaian seadanya tak menutupi auratnya. Dengan sangat terkejut umar lalu beristighfar dan langsung menundukkan pandangannya.

”Saudariku,apa yang kau lakukan disini,tolong keluarlah atau fitnah akan mengguncang kita,” kata umar bergetar.

"Aku tergoda olehmu, aku mencintaimu, aku ingin bermesraan denganmu,apakah kau tak menyukaiku?," wanita itu mencoba merayu.

”Pergilah, syetan telah merusak jiwamu,” dengan penuh ketegasan umar mengusirnya.

” Tidak wahai umar, aku rusak karna cintamu, aku buta karna cintamu, lihatlah aku yang begitu mencintaimu, menginginkanmu ada dipelukanmu,” wanita itu terus menggodanya.

” Baik, aku ingin bertanya padamu saudariku. Jika engkau membenarkan perkataanku,maka aku mau melakukan apapun yang kau minta,"kata umar

”Jangan tanya lagi, aku pasti akan membenarkan semuanya,”kata wanita itu senang.

Selasa, 23 Agustus 2011

Jangan Kotori Ramadhanmu, Ukhti!

Bismillahirrahmanirrahim..

"Tarawih yuk mbak?"kataku mengajak Mbak Ayu ke Masjid.

"Aahh..capek! Dari pagi sampai sore aku puter-puter Mall XXX terus ke pasar juga, mau istirahat."

Aku hanya geleng-geleng kepala melihat Mbak Ayu yang sedang asyik menonton Televisi.

Pulang dari Shalat Tarawih tak sengaja aku mendengarkan dua orang perempuan yang sedang adu mulut di parkiran motor.

"Kamu pulang sama aku aja, nggak usah sama dia!"kata salah satu dari mereka.

"Aku nggak enak sama dia, udah janjian dari kemarin,"jawaban dari temannya.

"Lho, kamu itu gimana? pulang taraweh langsung pacaran. Malu tau!"

"Nggak pacaran tau, dia cuma temen deket."

"Apa bedanya? toh pulangnya mau boncengan berduaan sama cowok."

Akhirnya sang sahabat pun marah dengan melajukan motornya, meninggalkan temannya yang menunggu "teman cowoknya".

***

Sahabat BMB fillah, coba direnungkan sejenak saja, apa yang kamu cari atau apa yang ingin kamu dapatkan di bulan Ramadhan ?

Sebelum ramadhan dimulai, banyak muslimah berbondong-bondong ke pasar atau ke pasar modern seperti Mall. Alasannya ingin membeli baju gamis Syahrini, jilbab Marsyanda, atau trend-trend yang lain untuk lebaran. Masyaallah...ramadhan belum dimulai tapi lebaran seperti tujuan utama untuk berburu pakaian baru.

Akhirnya, karena niat dari awal ramadhan sudah terkotori dengan bermacam-macam keinginan, di akhir ramadhan pun sudah lelah. Bukan lelah dengan berbagai ibadah, tapi lelah dengan kesibukan pemenuhan keinginan saat lebaran. Tarawih pun jadi tertinggal, masjid jadi kemajuan -Shaffnya yang maju-, tidak sempat untuk kembali membaca Al Quran, apalagi memikirkan 10 malam terakhir, yang ada sudah tidak sabar berpenampilan saat lebaran.

Padahal jelas, hanya di bulan barokah ini lah Allah Subhanahu Wa Ta'ala mendiskon pahala-Nya. Semua yang kamu kerjakan berlipat-lipat pahalanya, tapi sayang hanya sebagian muslimah yang menyadari betapa nikmatnya bulan ini dan terkalahkan dengan berburu pakaian bukan berburu malam Lailatul Qodar. Dan semakin miris, gamis yang diburu justru gamis-gamis yang masyaallah..terlalu berlebihan, seperti yang sedang trend saat ini.

Sahabat BMB, lain lagi dengan sebagian muslimah, ladang pahala di bulan ini seakan-akan terlupakan. "Ngabuburit" menjadi aktivitas wajib menjelang buka puasa dengan berjalan-jalan tak tentu arah, dengan memborong makanan berbuka yang berlebihan dan akhirnya menjadi mubadzir, atau bahkan ada yang justru berduaan di sebuah tempat dengan lawan jenis yang bukan mahromnya.

 

 

 

 

Rabu, 17 Agustus 2011

Surga Telah Menantimu, Sayang!

Bismillahirrahmanirrahim...

Aku berjalan beriringan bersama ke lima anakku, sedangkan suamiku sudah berjalan mendahului kami beberapa hari yang lalu dan belum kembali sampai detik ini.

Dengan terpaksa..aahh..bukan dengan terpaksa, tapi kami memang harus segera menyusul. Ya..menyusul ke sebuah penampungan yang jaraknya kurang lebih satu minggu dari sini, tapi disanalah makanan tersedia.

Tak ada pilihan buat kami selain berjalan menuju ke sana ditengah kekeringan yang super dahsyat ini. Namun aku tahu, Allah Azza Wa Jalla sedang menguji kami, dan kami sangat yakin bila kami dapat melalui ujian ini maka Allah akan memberikan kami kemuliaan.

"Ummi, aku capek." Maria, anakku yang nomer dua merengek minta istirahat.

Dari tadi dia memang berjalan dengan anakku yang pertama,Ahmad dan Rahma, anakku yang ketiga. Ketiganya sudah lumayan besar sehingga aku bisa mengajak mereka berjalan. Sedangkan dua anakku yang lain, yang aku gendong di punggungku baru berusia 2 tahun lebih, Shantia, dan yang aku gendong didepan baru 8 bulan, Amar.

Senin, 15 Agustus 2011

Biarlah Allah Memilihnya Untukmu

Bismillahirrahmanirrahim...


Di suatu sudut taman, aku melihat seorang gadis sedang menangis. Tidak..dia tidak sendirian, namun ditemani seorang wanita dan seorang laki-laki. Kebetulan duduk kami tidak lah berjauhan, samar-samar aku masih mendengar pembicaraan mereka.


"Kalau kamu yakin, abang sih nggak apa-apa Lena. Toh kamu sudah besar, bisa memilih dan memilah, ya kan ummi? Tapi yang abang nggak suka, cara kalian berhubungan."


Aku sudah bisa menerka, bahwa wanita dan laki-laki itu adalah sepasang suami istri dan gadis itu adalah adik dari laki-laki itu. Dan lagi-lagi aku bisa menebak ke arah mana pembicaraan mereka, apalagi kalau bukan "Cinta"


"Aku juga tahu batasannya, Bang." Gadis itu menjawab dengan sesegukan.

Sabtu, 13 Agustus 2011

Belenggu Bernama Jilbab

Bismillahirrahmanirrahim...


“Lho, yang penting kan menutup aurat mbak?”. Aku membela diri dari nasehat mbak Nayla.


“Mbak nggak menyalahkan kamu yang katamu sudah menutup aurat. Memang benar auratmu sudah tertutup, tapi aurat yang mana dulu yang tertutup, dik? Yang kamu tutup Cuma rambutmu saja, sedangkan auratmu yang lain kamu biarkan begitu saja.”


“Aurat yang mana lagi sih mbak, liat kan mbak, aku udah pakai celana, baju, kerudung,” jawabku sedikit emosi.


Aku melihat mbak Nayla tersenyum,"Memang benar kamu sudah pakai celana, baju, kerudung, tapi dengan baju dan celana kekecilan seperti itu apa bedanya kamu pakai baju atau nggak pakai baju. Istilahnya, pakai baju tapi telanjang. Iihh..serem lho, dik!”

Kamis, 11 Agustus 2011

Apa yang Kau Lakukan, Saudariku?

Bismillahirrrahmanirrahim..

Dulu di seperempat malam kau bangun lalu segera mengambil wudhu, kau tegakkan shalat malam demi Robbmu. Kau khusyukkan hatimu hanya untuk berkhalwat dengan-Nya.

Namun kini, apa yang kau lakukan saudariku?

Kau seakan lupa dengan kebiasaanmu dulu, bukan lagi Robb mu yang kau ingat saat kau membuka mata. Tapi sebuah HP yang selalu ada di sampingmu, matamu langsung tertuju pada layar mencari-cari adakah SMS ataupun Miscall. Dimanakah kau yang dulu saudariku?

Dulu setelah shalat subuh, kau tak lupa membaca Al Quran meski sekedar satu lembar. Al Quran yang tak pernah jauh dari sampingmu, karena kau sangat nyaman dengan keberadaannya sebagai obat hatimu.

Selasa, 09 Agustus 2011

Seberapa Pantas Kau untuk Ku Nantikan, akhi?

Bismillahirrahmanirrahim..

Akhi..Penantian panjang untuk menunggu akan aku lewati hanya untukmu, meski seribu kebimbangan menghantuiku, meski ribuan keraguan menjelma atas janjimu.

Aku hanya takut, benarkah kau pantas untuk ku nanti?

Akhi..Ku sembunyikan hati ini untuk memilih menantimu karena ku tahu aku sangat mencintaimu. Namun bukan berarti cinta ini mampu membutakanku agar aku menerima ketikdak pastian.

Aku hanya tak tahu, benarkah kau pantas untuk ku nanti?

Akhi..Senyumku ini akan ku leburkan bersama dakwah bersama pendamping yang mampu menuntunku pada Illahi. Bagaimana aku sanggup untuk tahu bahwa kau adalah seorang yang tepat untukku, sedangkan kau sendiri pun tak tahu.

Berilah aku jawaban, benarkah kau pantas untuk ku nanti?

Kamis, 28 Juli 2011

Sayang, nikah yuk?

Bismillahirrahmanirrahim..

Seorang wanita berbicara dengan kekasihnya," Sayang, nikah yuk?"

Kekasihnya menjawab,"Nanti dulu ya neng, ntar abang nggak bisa membahagiakan kamu."

Dalam hati kekasihnya berkata, kalau aku menikah pasti aku nggak akan bebas lagi.Sang wanita pun hanya bisa pasrah.

Di lain tempat ada seorang muslimah sedang ber-FB an ria dengan seseorang yang dia sebut ikhwan.

Muslimah itu pun mengirimkan pesan,"Kapan antum ke rumah ana, akh? kita tidak akan seperti ini terus kan akh?"

Ikhwan itu pun membalas,"Sabar yaa ukhti, ana pasti akan datang ke rumah anti, hanya ana ingin agar anti mau menanti ana sampai selesai kuliah lalu bekerja. Bila ini memang cinta, sungguh anti pasti sanggup menanti ana."

Si ikhwan dalam hati berkata, kalau aku lulus kuliah itu 4 tahun lagi, terus nanti cari kerja kira-kira 2 tahun. Bisa nggak ya?

Muslimah itu pun meski ragu tapi tetap menerima dengan dalih karena cinta.

***

Jumat, 22 Juli 2011

Jangan Marah Bila Ku Goda!

Bismillahirrahmanirrahim..

"Mbak nggak kedinginan?" Jaka mencoba menggoda perempuan di sebelahnya.

Beberapa detik, Jaka masih saja menunggu jawaban. Jaka terus men-scan perempuan di sebelahnya: sandal jepit; kaki yang jenjang dengan rok beberapa senti di atas lutut; satu inci bagian perut terbuka; tshirt ekstra ketat; kulit putih; paras yang menarik; blackberry gemini yang digenggam erat, entah yang apa di otaknya mendapati pemandangan "indah" itu.

Dara, si perempuan, sontak berdiri, merasa terganggu dengan pandangan itu beralih ke sisi lain tembok teras sempit apotek itu. Tangannya lantas sibuk menurunkan bagian bawah t-shirt ketatnya hingga menutupi sela-sela perutnya yang sedikit terlihat.Tiba-tiba hilang rasa pedenya, rasa bangga atas status 'gaul' yang ia coba bangun dengan pakaiannya yang serba mini itu.

Kamis, 21 Juli 2011

Ijinkan Aku Menjadi Bidadari Surga-Mu

Bismillahirrahmanirrahim..


Ukhti, pernahkan dalam hatimu terbersit untuk menjadi bidadari dunia bahkan akhirat? Menjadi bidadari yang dicari insan shaleh untuk menemaninya menggapai surga? Menjadi seorang wanita anggun nan jelita namun sulit digenggam laki-laki yang tak halal baginya?


Terbayang di pelupuk mata, surga yang dijanjikan Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang menantikan para bidadari dunia untuk segera memasukinya. Tak diindahkannya duniawi dengan segala kemewahannya yang selalu membawa pada kelalaian apalagi dunia. Tak maukah saudariku menjadi salah satunya?

Jumat, 08 Juli 2011

Surat Cinta untuk Kekasihku..Suamiku.

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Hai sayang, lama aku tak menggoreskan penaku untukmu. Ada getaran  untuk mengungkapan kerinduanku lewat kata yang ingin ku torehkan lewat surat cinta ini.

Mujahidku..bolehkah ku memanggilmu seperti itu? Karena kau lah mujahid bagiku dan kedua putri kembar kita. Dan tentu saja karena kau adalah pejuang  yang ingin selalu lurus menapaki jalan tauhid dan jihad seperti Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasalam dan para syuhada, itulah harapanku dan harapanmu untuk menggapai keridhoan-Nya.

Rabu, 22 Juni 2011

Jadilah Muslimah yang Didamba Surga

Bismillahirrahmanirrahim..

Ukhti, milikilah duri setajam mawar

Bismillahirrahmanirrahim..

Mataku menangkap sesosok wanita yang duduk tak jauh dariku. Di angkot yang sesak dan pengap ini, dia asik dengan dunianya sendiri. Entah apa yang sedang dia lakukan, dia hanya tertunduk tapi tidak tidur namun mulutnya terus berkomat kamit.

Aku memperhatikannya karena dia paling berbeda dari orang-orang yang ada di dalam angkot ini. Baju panjangnya, kerudung di kepalanya, seolah-olah tidak mengganggunya dari kesumpekan angkot ini.

Aah..daripada mikirin keanehannya dengan segala komat kamitnya, lebih baik aku membalas senyuman cowok di depanku yang dari tadi memperhatikanku.

Jumat, 17 Juni 2011

Saksi cinta di Atas Sajadah
http://www.bukanmuslimahbiasa.com/?p=953

Bismillahirrahmanirrahim..


Lantunan rindu ku tuangkan dalam sajadah cintaMu..
Bersaksi cinta dengan butiran tasbihku..
Sunyi malam ku bersujud penuh doa
Tangisku mengukir diatas sajadahMu


Sebut namaMu atas saksi cinta..
Penantian tak ingin lagi ku rasa..
Istikharah cinta memohon petunjuk MU..
Tunjukkan ku satu nama PerinduMu..

Benarkah menjadi seorang wanita yang mapan, disukai banyak orang, lulusan terbaik, bahkan banyak perusahaan memburunya untuk bekerja, menjadikan dia menjadi gampang jodoh ?

Senin, 06 Juni 2011

Simpan Janjimu, akhi!

Bismillahirrahmanirrahim...

Akhi, bukanku tak mau dengar tiap kata yang merasuk qalbuku,  ku hanya tak sanggup untuk mendengar tiap kali kau unggkapkan kata pemanis hati.

Tapi, tahu kah kau? aku bukanlah wanita yang hanya ingin diperdengarkan kata manis, bukan pula yang diberikan rasa pesakitan yang kau buaikan dalam janji-janjimu. Maka akhi, simpan janjimu sebelum kau halalkan aku.

Akhi, aku memang bukanlah wanita bak aisyah yang pantas diberi sekuntum mawar dengan segala keharumannya. Ku pun tak pantas bila kau puja puji agar hatiku bagaikan air yang tak pernah tenang.

Kamis, 14 April 2011

Tangan Ajaib Seorang Ibu

Bismillahirrahmanirrahim..

"Bu, aku mau itu. Ambilkan!"

"Sebentar nak, ibu lagi masak. Coba ambil sendiri, Nak!"

"Nggak mau bu, ambilkan!"

Setelah 5 menit diambilkan, kamu merengek meminta yang lain.

"Bu, aku minta minum!"

"Sebentar ya Nak, ibu ngambil jemuran dulu"

"Cepetan bu!"

Sedikit cerita di masa kecil, kamu masih ingat ketika kamu menyuruh ibu mu apa saja walaupun keadaan ibu mu sedang sibuk. Bila tidak dituruti kamu akan menangis, meraung, bahkan mogok makan atau bicara. Masih ingatkah?

Rabu, 13 April 2011

Tips Cantik dan Tampan

By " MAWAR"

Bismillahirrahmanirrahim..

Cantik dan tampan? siapa sih yang nggak mau? secara.. orang cantik dan tampan itu kan, pasti keren! Terus banyak pengagumnya, banyak yg suka, banyak yg cinta, banyak ini, banyak itu, semua mau!  (hedeh.. cape dweh -.-')

Hmmm.. tahu nggak? Sebenarnya cantik dan tampan itu relatif. Iya, 'relatif'. Karena memang manusia itu diciptakan berbeda-beda, tidak sama rupa, warna kulit, bentuk tubuh, dan perwatakkanya, bayangkan kalau manusia itu sama bentuknya, pasti kebayang bahwa manusia yang satu dengan yang lain akan sulit dibedakan. Kamu dan aku akan menjadi manusia yang sama. Serem ya? Itulah ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan segala perbedaannya.. Subhanallah..

Senin, 11 April 2011

Lorong Kerinduan

“Bunda, makan yuk!”

Aku hanya menggeleng, tak ada nafsu makan.

“Bunda menunggu ayahmu, Nak”kataku dengan senyum penuh terpaksa.

“Bunda makan dulu, nanti kalau ayah datang bunda kelihatan sehat dan cantik. Kalau seperti ini kurus, nanti ayah nggak kenal lagi sama bunda. Makan yuk bunda!”

Mataku berbinar, berharap setelah selesai aku makan, aku akan kelihatan lebih cantik jadi suamiku akan segera menemuiku. Aku pun melahap semua makanan yang telah disediakan anaku, Dinda.

“Alhamdulillah, begitu donk bunda! Jadi bunda kan kelihatan lebih cantik.” Dinda tersenyum manja terhadapku.

Minggu, 10 April 2011

Simpan saja Janjimu

Bismillahirrahmanirrahim..

Akhi...

Aku memang bukan wanita sempurna yang pantas untuk mendampingi keelokan parasmu..

Namun aku juga wanita yang tak ingin diberikan janji-janji

Minggu, 03 April 2011

Makhluk itu bernama cinta

Bismillahirrahmanirrahmim..

Lama kita tidak berjumpa sahabat, karena banyak hal yang membuat saya harus absen beberapa waktu dari menulis. Selamat menikmati tulisan dibawah ini ^^ cekidot!

==========================

Masih ingatkah dibenakmu tentang laila dan qais atau yang kamu kenal dengan sebutan laila majnun dengan segudang ke'gilaan' yang diperbuat Qais, itu semua karena makhluk yang bernama cinta.

Atau masih ingatkah dengan kisah Taj Mahal dengan segala kemahalannya hanya untuk kecintaannya pada sang istri yang sudah meninggal. Semua itu dilakukan karena makhluk bernama cinta.

Jumat, 25 Maret 2011

Bidadari Bermata Jeli

Bismillahirrahmanirrahim..

Aku menatap istriku lekat-lekat, menyentuh wajahnya dengan penuh manja. Teringat satu tahun lalu ketika orang tuaku menjodohkanku dengannya.

"Nggak mau bun! memang nggak ada lagi wanita lain sampai bunda tega menjodohkanku dengan wanita ini?" aku menunjuk wajah gadis buta dihadapanku, ya..dia buta.

"Istighfar nak, walaupun dia buta, tapi dia insyaallah shalehah. Ndak ada wanita lain yang lebih baik dari dia."

"Wanita buta seperti ini kok baik!"suaraku masih meninggi. Ku lihat keluarga wanita itu makin tertunduk, namun tak ada rasa gentar dari raut wajah wanita itu.

"Apa menurutmu baik itu seperti kebanyakan wanita yang sering kau ajak ke rumah bunda dengan pakaian serba kekurangan bahan, atau mereka yang baik yang tidak mempunyai sopan santun pada orangtua?" suara bunda pun ikut meninggi.

"Saya hanya menyarankan mas untuk istikharah, begitupun saya. Saya permisi dulu masuk ke dalam."

Wanita itu berlalu begitu saja, meninggalkan keheningan dalam ruang keluarga.

Ya..aku akan istikharah..

Senin, 21 Maret 2011

Merelakannya untuk-Nya

Bismillahirrahmanirrahim..


Harapan itu seolah-olah sirna, aku melihatnya bergandengan tangan dengan orang lain. Bukankah dia tahu bahwa aku akan segera meminangnya, namun mengapa dia tidak peduli bahwa aku sangat mencintainya.


Apakah yang selama ini dia berikan untukku bukan sebentuk kasih sayang nya? Sungguh aku masih berharap dia memberikan cintanya padaku, bukan pada yang lain. Tak ada yang lain yang mampu mengisi hidupku.


***


Kebutaanmu terhadap pemberian makhluk seakan-akan lupa bahwa Allah lah yang memberi ini semua. Kamu sering kali berharap-harap pada makhluk-Nya dan terlupa bahwa ada yang lebih pantas untuk diharapkan.


Rasa peminta minta yang ada di dirimu pada makhlukNya kadang kala membuat hatimu meradang, terluka, namun kamu tak peduli karena kamu merasa bahwa makhluk-Nya lebih mampu  memberi. Itukah dirimu?

Kamis, 17 Maret 2011

Lantunan Cinta

“Yang pakai jilbab biru itu lho, Sam, namanya Annisa. Cantik kan?” kata Mbak Sarah, kakak kandungku.

Aku celingukkan mencari wanita yang ditunjuk sama Mbak Sarah ditengah kerumunan puluhan keluarga yang datang untuk syukuran Aqiqah keponakanku. Gadis cantik berjilbab biru sedang asyik mengobrol dengan seorang wanita paruh baya.

“Cantik sih mba, tapi...” aku tertahan untuk mengatakannya.

“Tapi apa?”

“Entahlah mbak, nggak ada perasaan apapun waktu melihatnya. Aku pengennya waktu melihat pertama kali langsung  bisa buat dadaku “serr..” gitu lho mbak.”

“Aahh..kamu kan belum mengenal dia, Sam,” Mbak Sarah nggak mau kalah.

Aku hanya menganggkat bahu,  aku tak bisa memaksakan perasaanku yang tidak cocok ketika melihatnya.

Aku memang sedang mencari jodoh, sudah empat orang wanita yang Mbak Sarah kenalkan padaku tak ada yang aku minati satu orang pun. Aku hanya mencari wanita berjilbab dan mampu menggetarkan hatiku. Kenapa susah sekali yaa?

Rabu, 16 Maret 2011

ATM ( Akhwat Tapi Mesra )

Bismillahirrahmairrahim..

"Idih, kok bisa bang?" aku dibuatnya penasaran.

"Bisalah. Bang Haris gitu lho!"

"Bukan karena ATM kan bang?"kataku.

"Apaan tuh?"

"Akhwat tapi Mesra. Biasanya nih kalau semangat lagi naik, ada penyemangatnya."

Bang Haris hanya menjawab dengan cengengesan. Entah apa yang ada dipikirannya.

"Lho kok malah ketawa ketiwi gitu!" aku mengerutkan dahi.

Dia malah tambah 'salting' dan menggaruk-garuk kepalanya yang aku yakin nggak gatal.

***

Minggu, 13 Maret 2011

Cintamu di Ujung Dunia

Bismillahirrahmanirrahim..


Seorang wanita dengan bangga menampakkan semua perhiasaannya, bukan hanya aurat yang ditampakkannya tapi juga harta yang dia pakai di tangan, di leher, juga di jari-jarinya. Betapa kekayaannya membuat dirinya begitu kikir.


Hingga di suatu pagi, seorang nenek tua datang menghampirinya.


"Assalamualaikum Nak"kata nenek tua itu.


"Wa'alaikumsalam"kata wanita kikir itu sekenanya. Acuh tak acuh.


"Bolehkah saya meminta minum, Nak?"


"Nggak ada!"


"Sedikit saja,Nak. Hanya untuk menghilangkan rasa dahagaku."

Kamis, 10 Maret 2011

Mutiara yang Tersembunyi

Bismillahirrahmanirrahim..

Dimanakah aku akan menemukannya, sebuah mutiara di lautan terdalam yang tertutup pasir kehidupan? Dimanakah aku akan mendapatkannya, mutiara suci yang tak pernah tersentuh siapapun? Masih adakah dia untukku?'

"Ngelamunin apa sih bang?" aku menoleh ke belakang. Kudapati Nabila sudah ada di sampingku.

"Nggak ngelamunin apa-apa kok dik!"

"Cerita donk bang? Masa sama Nabila nggak mau cerita."

"Abang lagi mikirin seseorang yang akan dampingi abang,"aku kembali menerawang langit pagi yang berwarna gelap. Hujan yang akhir-akhir ini sering mengguyur bumi, membuatku ikut terlena olehnya.

"Abang udah dapat calon?" Nabila langsung duduk dihadapanku.

Rabu, 09 Maret 2011

Kau begitu Special, Nak!

Bismillahirrahmanirrahim..

Sudah lama kita tidak berjumpa, karena beberapa kesibukan jadi saya belum sempat mengisi BMB. Selamat menikmati kisah dibawah ini. Cekidot.

===================================

“Salah apa aku ini? Mendapatkan anak yang bisanya nyusahin, malu aku Pak!”

“Istighfar Bu!”suamiku mencoba menenangkanku.

Aku menatap anakku lekat-lekat, kenapa Allah memberikanku cobaan lewat anak ini? Anak yang aku tunggu-tunggu setelah belasan tahun aku menanti kehadirannya.

“Nggak tahu ah pak!”

***

Kamis, 03 Maret 2011

Say No To " Ikhwit " dan " Akhwit "

Bismillahirrahmanirrahim..

" Ukhti, statusmu itu lho selalu membuatku bersemangat, jantungku berdebar-debar, pokoknya ana bangga mengenal ukhti. Maukah ukhti menjadi orang yang mengajarkan ana tentang ilmu...bla..bla..bla.." akhirnya nafsu berbicara.

***

" Akhi, ana kagum dengan status-status akhi di Facebook, jujur saja sana membutuhkan orang yang mau membimbing ana dunia akhirat...bla..bla..bla.." kucing dikasih ikan, susah ditolak.

=================================

Kali ini saya ingin membahas masalah "Ikhwit" (Ikhwan Genit) dan "Akhwit" (Akhwat Genit), karna masalah ini ternyata masih banyak yang tidak menyadarinya.

Minggu, 27 Februari 2011

Yaa Allah, maaf aku selingkuh!

Bismillahirrahmanirrahim..


“ Nggak ummi, maafkan Dinda kalau kali ini Dinda harus menolak keinginan ummi!”


“Kenapa Dinda? Tak ada yang kurang dari Said.”


“Dinda sudah punya pilihan sendiri ummi. Tolong mengerti, ini bukan jaman siti nurbaya. Nggak ada jodoh-jodohan ummi.”


Braakk!!. . Kubanting pintu sekencang-kencangnya.


“Astaghfirullah..” masih kudengar ummi beristighfar.


Segera kutanamkan diriku dibawah bantal, menangis sejadi-jadinya. Aku sudah mencintai Mas Radit, harusnya ummi nggak memaksakan keinginannya padaku. Apa sih maunya ummi sama abah, pakai acara jodoh-jodohan segala, ini kan bukan jamannya mereka lagi!.


Sabtu, 26 Februari 2011

Cantik, ijinkanku menunduk

Bismillahirrahmanirrahim..

" Gila tu cewek, cantik bener yak!" kata Romi

"Huss..cewek terus dipikiran lu!" kataku.

"Ada cewek cantik gitu, kan sayang kalau disia-siakan nggak dilihat."

"Masyaallah Romi!"

"Apaan sih Mas, orang dia yang mau dilihatin. Kan mubadzir kalau nggak dilihat" Romi cengengesan.

"Waduh, kalau orang islam pikirannya kayak kamu. Apa kata akhirat?" kataku sambil mengacak rambut adikku.

Kamis, 24 Februari 2011

Senyummu Bahagiaku

Oleh : Yulia Jasmine

Bismillahirrahmanirrahim..

“Irfan,kamu menggambar lagi?” Suara jengkel ibu mengagetkanku yang sedang asyik memainkan pensil di kertas gambar kesayanganku.

Aku diam saja. Ku tundukkan kepalaku semakin dalam. Takut.

“ Kamu kalau dikasih tahu ibu, yang nurut, Nak. Buatlah ibumu ini bangga.”

Ibu selalu memaksaku melakukan apa yang ibu inginkan, tanpa mau tahu apa yang aku inginkan. Belajar..belajar..dan belajar. Apakah aku hanya ditugaskan untuk belajar dan belajar? Ibu masih kah engaku tidak menerima keadaanku ini!.

* * *

“Fan, nyanyi dong..” seorang teman memintaku. Disambut riuh oleh temanku yang lain. Dengan senang hati aku langsung mendendangkan sebuah lagu.

Teman-temanku tertawa ria mendengarkan lantunan suaraku. Aku jadi tambah bersemangat tuk meneruskan nyanyianku. Karna aku senang bila kawan-kawanku gembira karnaku, melihat senyuman mereka membuatku bahagia.

Selasa, 22 Februari 2011

Jangan Sesatkan Cintaku

Bismillahirrahmanirrahim..

“ Aku yakin cintaku nggak semu sama dia, aku bisa merasakan kalau aku memang jatuh cinta padanya. Masa semu si mbak,” kata adikku yang sedang jatuh cinta.

“Semu itu bukan karena adik nggak bisa merasakan atau bisa merasakan, tapi semu karena cinta yang adik rasa hanya sekedar cinta-cintaan. Tak ada cinta yang sejatinya cinta,”kataku.

“Maksudnya gimana sih mbak? Cinta kan tetap saja cinta, aku yakin kok dia itu cinta sejatiku.”

“Yakin darimana?”

“Yakinlah mbak, soalnya aku cinta mati sama dia.”

Minggu, 20 Februari 2011

Maumu Apa yaa Ukhti!!??

Bismillahirrahmanirrahim..

Kau bilang, aku tak sanggup jaga pandangan..

Kubilang, aku memang tak sanggup jaga pandangan bila kamu membuka auratmu lebar-lebar.

Kau bilang, aku ganjen karna memandangmu..

Kubilang, kau katakan aku tak mampu jaga pandangan. Eehh..giliran aku jaga pandangan, kau buka auratmu lebih lebar. Maumu apa yaa ukhti?

Kau bilang aku sok alim..

Kubilang, aku tak mau pacaran  karna bisa merusak harga dirimu..

Kau bilang aku tak tahu diri..

Kubilang, kau katakan aku sok alim karna nggak mau pacaran. Eeehh..giliran aku mau pacaran denganmu kau bilang aku tak tahu diri. Maumu apaa yaa ukhti?

Jumat, 18 Februari 2011

Usap Tangismu, Mbak!

Bismillahirrahmanirrahim..

Melihat sebuah keluarga yang mampu mencukupi semua kebutuhan, kadang kala membuatku iri. Bukan karna aku tak pandai bersyukur, tapi hal ini membuat aku dan adikku semata wayang harus mau berbagi dalam berbagi hal. Termasuk urusan sekolah dan segala macam urusan.

“Siapa yang mencuri uang Bapak?” ibu menatap aku dan Mamat bergantian. Sedangkan bapak melihat kami dengan geram. Aku yang baru kelas 6 SD tersedut tertunduk ketakutan.

“Siapa?” kata bapak membentak kami.

“Mamat, pak!”

Aku terkejut  melihat adikku yang baru kelas 3 Sd itu sangat berani. Bukan, bukan Mamat yang mengambil uang Bapak. Suaraku tertahan, tak mampu terucap.

Menggugat Jilbab (Bag.2)

Bismillahirrahmanirrahim..


“Assalamu’alaikum bu ustadzah..suit..suit..ehm..ehm..godoain kita donk.”


Aku dan Riana segera mempercepat langkah, kujawab salam mereka dengan suara sangat pelan,itu juga yang mungkin Riana lakukan .


“Tuh kan mbak, kita pakai jilbab aja masih digodain sama pemuda-pemuda iseng, jadi kayak nggak ngaruh pakai jilbab. Bukannya turunnya surat Al ahzab 59 itu gara-gara para pemuda munafik yang suka godain wanita, makanya disuruh manjangin jilbab. Kalau kita udah manjangin gini kenapa juga masih digodain?”

Kamis, 17 Februari 2011

Menggugat Jilbab ( Bag.1)

Bismillahirrahmanirrahim..


Merenung dengan keajaiban jilbab membuatku harus was-was dengan sikap dan sifatku yang kadang membuat orang lain menilaiku tidak pantas. Pertemuanku dengan Mbak Intan, membuka cakrawala berpikirku kalau tidak semua orang yang memandang wanita berjilbab itu baik. Ternyata masih banyak yang merasa bahwa wanita berjilbab jauh lebih sombong karna merasa mereka lebih special. Sayang sekali..


“Assalamu’alaikum mbak Aisyah,” aku mecari sumber suara.


“Wa’alaikumsalam Riana, apa kabar ukhti?” kataku sambil menyambut uluran tangannya.

Jika Cinta Kita Berbeda

Bismillahirrahmanirrahim..

“ Mikirin cinta nggak ada habisnya,”kataku.

“ Gimana mau habis kalau cinta sendiri memang banyak. Jangan dihabiskan donk, tapi dinikmati,” sahabatku memang paling suka kalau bahas cinta.

“ Cinta yang mana yang harus dinikmati? “ kataku

“ Cinta dari orang yang paling mencintaimu, contohnya pacar, “ katanya lagi.

“ Pacar? Dapat apa dari pacar? Dapat maksiat iya kali! “kataku sewot.

“ Yeee..salahnya sendiri nggak punya pacar,” katanya sambil mencibir padaku.

Aku hanya bisa geleng-geleng kepala.

***

Minggu, 13 Februari 2011

Saksi cinta di Atas Sajadah

Bismillahirrahmanirrahim..


Lantunan rindu ku tuangkan dalam sajadah cintaMu..
Bersaksi cinta dengan butiran tasbihku..
Sunyi malam ku bersujud penuh doa
Tangisku mengukir diatas sajadahMu


Sebut namaMu atas saksi cinta..
Penantian tak ingin lagi ku rasa..
Istikharah cinta memohon petunjuk MU..
Tunjukkan ku satu nama PerinduMu..

Benarkah menjadi seorang wanita yang mapan, disukai banyak orang, lulusan terbaik, bahkan banyak perusahaan memburunya untuk bekerja, menjadikan dia menjadi gampang jodoh ?

Jumat, 11 Februari 2011

Obat Rindu pada Cinta

Bismillahirrahmanirrahim..



Bilakah rindu melayang menghampiri cinta..

Maka datangnya lah keriangan yang tak terhenti..

Jikalau cinta menanti rindu..

Maka rekatkan nya dengan kesabaran..

Subhanallah..kerinduan memang tidak pernah lepas dengan yang namanya cinta, dimana ada rindu disitu ada cinta yang terlampir. Namun rindu itu akan menjadi indah ketika diberikan pada cinta sejati diatas sebuah pernikahan.

Kamis, 10 Februari 2011

Wahai Kaum Hawa,Kau Fitnah Dunia

Bismillahirrahmanirrahim..


" Aku nggak mau dibilangin fitnah dunia, enak saja !" katanya sedikit merengut.


" Kalau nggak mau yaa jaga pandangan, tutup aurat yang bener, kalau ngomong dijaga, jaga sikap juga tuh," kataku.


" Lho kok aku yang disuruh semuanya, ribet ya jadi cewek. Salahnya sendiri cowok-cowok pada mau ngelihatin, harusnya mereka yang jaga pandangan, jangan suka melotot kalau lihat cewek cakep kayak aku"


" Ngapain kamu nyalahin mereka, yang harusnya kamu jaga itu dirimu sendiri. Kamu sendiri ngapain coba pakai pakaian ketat, jalan lenggak-lenggok, dandan sampai menor, kalau nggak buat dipamerin ke cowok-cowok, terus buat apaan? kamu sendiri yang bilang, beli make up kalau nggak dipakai yaa basi, " kataku panjang lebar.


Ku lihat sahabatku tertunduk, entah apa yang ada dipikirannya. Tapi ku yakin, kebenaran harus tetap ku sampaikan.

Selasa, 08 Februari 2011

Kau pun Enggan Meninggalkannya ( Arti Sebuah Ketulusan )

Bismillahirrahmanirrahim..


Hidup kami yang serba ada, bahkan terkesan sangat berlebih, tiba-tiba berbalik seratus enam puluh derajat. Yang tadinya kami bisa makan apapun yang kami mau, kini untuk makan satu hari sekali pun kami belum tentu bisa.


Ini semua karna ada pekerja Bapak yang membawa lari semua aset perusahaan, akibatnya semua harta kami harus diambil untuk membayar gaji karyawan. Hanya tinggal sisa-sianya saja yang mampu membuat kami bertahan, walapun dengan keadaan yang jauh dari sebelumnya.


“ Bunda, apa kita akan terus seperti ini? Gimana dengan kuliahku? “ kataku mulai merajuk.


“ Sabar yaa sayang, Bapakmu sedang merintis usahanya kembali dari awal. Insyaallah, nanti kalau usaha Bapak sudah maju, kamu bisa kuliah lagi,” Bunda menenangkanku.

Senin, 07 Februari 2011

Runtuhnya Pesona Kecantikan

Bismillahirrahmanirrahim..

Telah lama ku menanti, tak seorang pun datang melamarku. Apa karna aku tak sempurna jadi tak ada yang mau menikah denganku? Tubuhku yang tidak ideal alias kelebihan berat, membuatku semakin yakin bahwa aku memang tidak memiliki jodoh. Tak salah bila sebagian orang menilaiku sebagai perawa tua, karna umurku yang hampir menginjak kepala empat.

Untuk sebagian orang yang lain mungkin lebih bijak dalam berpikir, mereka wajar melihatku belum menikah karna perihal fisikku.

“ Ummi, aku hanya bisa pasrah,” kataku pada Ummi.

“ Pasrah itu bukan berarti hanya diam saja, Nak. Coba lah istikharah dan giatkan sunnah,” Ummi memotivasiku. Namun hati ini sudah enggan untuk terus berharap.