Sabtu, 18 Februari 2012

Ijinkan Aku Membagi Dunia Kita Dengannya, Suamiku!



Bismillahirrahmanirrahim...

“Akhwat tadi lho cantik yaa by, yang lewat tadi lho.” Aku mencolek suamiku yang sedang khusyuk di depan layar komputer.

“Mana?” langsung celingukan, tapi yang dicari sudah jauh mengayuh sepedahnya.

“Udah lewat”, kataku cuek.

“Waah...bisa tuh mi?” Suami menggodaku.

“Bisa apa?”

“Jadi yang kedua,” sambil cengengesan cuek kembali lagi ke layar komputer.

“Mau? Boleh, ntar aku coba cari yang tadi anak mana, tiap pagi juga lewat sini.”

“hahahah...” suami tertawa begitu lebar sambil mengelus kepalaku.

“Bukan nggak mau mi, tapi nggak sanggup. Belum berani lah, nanti aja kalo udah berani,” lanjutnya lagi.

Kamis, 16 Februari 2012

Galauwers pun Harus Keren

Bismillahirrahmanirrahim...

Nggak perlu harta, tahta, bahkan muka yang cakep buat mencintaimu, dan sungguh aku percaya perkataanmu.Tapi aku perlu Hati yang kuat biar siap kalo kamu menyakiti aku.

Super sekali galau nya. Ini hanya salah satu kisah kegalauan, masih banyak barisan kata yang memenuhi wall dari jejaring sosial yang kini semaking ngetrend. Seolah-olah agar semua orang tahu tentang kegalauannya.

Galauwers kini sedang merebak di kalangan remaja, bahkan dengan sok tahu nya anak-anak pun ikut-ikutan tanpa mengerti artinya. Yang tua-tua pun seolah nggak mau kalah, akhirnya ikut-ikutan menjadi galauwers. Galau sudah menginfeksi semua kalangan dari yang jatuh hati sampai yang patah hati. Kegundahan, kegelisahan, minder, gugup bisa menjadi langkah awal virus galau menjalar.

Senin, 13 Februari 2012

Valentine itu...Sesuatu!

Bismillahirrahmanirrahim...

Siapa sih yang nggak kenal dengan kata valentine, yang kanak-kanak sampai yang tua-tua kalo ditanyain tentang valentine pasti manggut-manggut. Meski aslinya mereka nggak paham maksud dari valentine, paling yang mereka tahu hanya sekedar berbagi kasih sayang dengan coklat atau bunga, terus warna-warna pink.

Coba saja, perhatikan di sekeliling kamu, penjualan coklat dan boneka sepertinya mulai melonjak. Di toko-toko, Mall, yang ditonjolkan pasti coklat dan boneka, tapi tau nggak kalo ternyata ada penjualan terlaris diantara boneka dan coklat, yaitu KONDOM. Haapp...mulutnya ditutup, nggak usah kaget.

Jilbab? Nggak Banget!

Bismillahirrahmanirrahim...

Katakanlah aku wanita yang enggan dikekang oleh apapun dan siapapun, apalagi dengan sebuah sistem aturan yang bernama agama. Aahhh...capek kalo udah mendengar ceramah-ceramah yang itu-itu saja, katanya semua agama mengajak pada kebaikan, nyatanya hanyalah sebuah rantai untuk mengekang kepribadian seseorang. Agama islam yang ada di KTP ku hanyalah sekedar sarana agar aku nampak beragama, tapi kalo suruh ngikutin aturan islam,adduuuhhh...apalagi dengan yang namanya tutup kepala, kerudung, jilbab, Nggak banget! Ngeliatnya aja gerah, apalagi makenya.
Hingga suatu hari, seseorang menyadarkanku dari kegelapan yang berkepanjangan. Cahaya yang merasuk hatiku, lambat laun mulai bersinar lebih terang. Dia adalah sahabatku.

Entah sejak kapan dia mengenakan jilbab, jilbab yang sangat aku benci. Tapi karena sahabatku yang memakainya, mau nggak mau, aku juga tetap dekat dengannnya, toh aku benci dengan jilbabnya bukan dengan sahabatku. Aku pun mulai iseng bertanya.

"Ngapain sih Cha, pake baju kayak ginian?" aku sengaja mengibaskan jilbab yang dikenakannya.