Kamis, 12 September 2013

Segumpal Rindu Untuk Saudariku

Ijinkan aku sedikit bercerita padamu, sahabat. Dulu aku mengenalnya sebagai wanita shalehah, jilbabnya yang anggun tak sedikitpun menampakkan lekukan tubuhnya, kerudungnya yang lebar membuatnya tampak begitu cantilk. Kalau ditanya kosmetik apa yang diapakai, dia hanya akan menjawab cukup wudhu saja.


Aku sebagai seorang wanita pun terpesona padanya, pada ketulusannya juga pada keistiqomahannya, pada apa yang dia yakini. Hal itu juga yang menginpirasiku untuk turut mengikuti jejaknya berkerudung meskipun masih belum berani berjilbab sempurna sepertinya. Shalatku yang bolong-bolong, atas bimbingannya secara perlahan menjadi sempurna, bahkan selalu mengikutinya untuk shalat tepat waktu.


Waktu, yaa waktu ternyata bisa merubah segalanya. Seiring aku semakin menyempurnakan penutup auratku, dia justru sedikit demi sedikit semakin membuka auratnya. Kecewa, sedih, apalagi setelah tahu bahwa karena seorang laki-laki dia bisa melakukan itu. Entah, laki-laki seperti apa yang tega menjauhkan dia dari agamanya.

Selasa, 10 September 2013

Beriku Satu Nama Pecinta

Bismillahirrahmanirrahim...

Sujud malamku penuh doa..Ku lantunkan mesra dalam sajadahMu..Sebut namaMu di atas cinta..Istikharah cinta dalam alunan syahdu..Berikanku satu nama PecintaMu.

Keringat dingin membasahi sekujur tubuhku, lagi-lagi aku bermimpi yang sama. Siapa sebenarnya dia? Seorang laki-laki yang tak pernah kutemui, tapi begitu sendu menatapku. Ahh...hanya bunga tidur, kenapa aku harus pusing memikirkannya.

"Mbak, ya mbak? Please!"

Laki-laki yang ada di hadapku sekarang, persis seperti makhluk yang selalu hadir di mimpiku akhir-akhir ini.

"Apaan sih? Nggak usah gila deh!"

Aku bergegas melangkahkan kakiku, sedikit berlari hanya untuk menghindari laki-laki gila itu. Gimana nggak dibilang gila, kalo tiba-tiba dia bilang mau ngelamar aku. Cuma orang gila yang ngotot mau ngelamar, padahal dia baru ketemu aku di sini untuk pertama kalinya. Mana ketemunya di rumah sakit tempatku bekerja, jadi wajar donk kalo aku jadi ngganggap dia seorang yang konyol atau mungkin stress karena tunangan atau istrinya baru meninggal.

Tapi tadi selalu menghantuiku, nggak salah lagi dia adalah makhluk yang selalu datang di tiap mimpiku.

 

Kamis, 05 September 2013

Tapi Aku Mencintainya!

Bismillarahmanirrahim...

Sebut saja dia, Jelita. Seorang wanita yang memang jelita seperti namanya. Entah berapa kali dia pacaran bahkan dia sudah melakukan hal yang tak wajar. Seringkali dirinya menuntut untuk berhenti dari kesenangan yang sudah merobohkan harga dirinya sebagai seorang wanita, bagaimana tidak jika hubungan yang berlebihan itu hanya berstatus pacaran bukan suami istri.


Alasan yang kerap kali dia ungkapkan karena dia terlalu mencintainya, sampai tidak mungkin untuk meninggalkan kekasihnya dengan cara atau alasan apapun. Ya, bukankah dunia ini sudah gila, semua yang terlihat biasa bukan lagi menjadi aib tapi justru memalukan kalau tidak ikut didalamnya.


"Tapi aku sangat mencintainya, kalau sampai aku nggak melakukan itu dia akan meninggalkan aku. Setalah apa yang terjadi, aku nggak mau kehilangan dia."

Sabtu, 06 April 2013

Kalian Apakan Perempuan Kami?

Pada tanggal 4-15 Maret 2013 Komisi Perempuan PBB mengadakan semacam kongres tahunan yang bertujuan mengevaluasi negara-negara tentang perempuan dan anak dalam sebuah Piagam kesepakatan yang biasanya diperbaharui setiap tahunnya.


Untuk diketahui bahwa ternyata piagam kesepakatan itu justru tidak menghormati agama dan budaya terlebih terhadap hak perempuan dan anak yang menurut mereka harus disejajarkan dengan laki-laki dalam peran dan penetapan hukum. Seperti halnya “Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Gadis”, mungkin kita akan berfikir bahwa hal itu sudah seharusnya, namun ternyata dibalik tema itu Komisi Perempuan PBB justru menyingkirkan fitrah dari seorang perempuan sebagaimana Islam mengusung fitrah sebagai sebuah anugrah untuk kaum wanita.

Kamis, 14 Februari 2013

Be My Valentine, Sayang!

Bismillahirrahmanirrahim...


Sebuah kado merah jambu yang terikat dengan pita warna senada plus sebuah kartu ucapan dengan tulisan 'Be My Valentine', tergenggam erat di tanganku. 2 kali sudah aku mendapatkan kartu ucapan dengan tulisan yang sama di hari yang sama, apalagi kalau bukan hari valentine, dan tentu saja dari orang yang sama.


Aku membukanya perlahan, sebuah boneka lucu berwarna pink. Ah, kenapa dia nggak mengerti juga? Bukankah tahun lalu aku sudah berkata bahwa kasih sayangnya nggak perlu diungkapkan terlalu jauh. Bukankah aku dan dia sama-sama mengerti, ada hari valentine ataupun nggak, sudah sepantasnya ini nggak pernah terjadi di antara kita. Andai kamu lebih paham akan teriakan cinta, maka ia akan berteriak, "ajaklah aku untuk membersamaimu saat keningmu melekat dalam sujud"