Senin, 22 Oktober 2012

Plis, Beri Aku Kepastian!

Bismillahirrahmanirrahim...


"Kira-kira aku pantes nggak ya bersanding dengannya. Dia berilmu, sedangkan aku? Jauh dari berilmu."


"Siapa?" aku mengalihkan pandangan langsung ke matanya.


"Kemarin ada yang ngelamar aku."


"Hah! Terus-terus?"aku memburu.


"Aku belum berani ngasih jawaban." Matanya meredup, ada ragu yang nggak bisa ditutupinya.


"Orangtuamu gimana?" aku makin penasaran.


"Mereka belum aku beri tahu,"katanya lagi.


"Lho, terus dia ngelamar lewat siapa?"


"Lewat chat Facebook, soalnya dia jauh di sebrang sana."


"Heh!"Aku agak terkejut, walaupun aku sering mendengar kalau banyak yang menikah karena bertemu lewat facebook. Tapi kali ini menimpa sahabatku sendiri.


"Terus kamu tahu dia berilmu dari mana?"tanyaku lagi.


"Ya dari obrolan kita, dari status-statusnya, dari Link-link yang sering dia share buat aku. Dia juga anti pacaran sama kayak aku, cuma ya itu, kalo aku mau nerima aku harus mau nunggu dia selesai kuliah  dan kerja dulu."


Alisku terpaut, resah dan bingung,"Kalo dia memang masih mau nyelesain kuliah atau kerja dulu, kenapa ngelamarnya sekarang? Lewat Facebook pula? Kenapa nggak langsung sama orangtuamu?"


Dia mengangkat bahunya,"entahlah, tapi aku sudah terlanjur memiliki perasaan dan berharap padanya. Cuma aku nggak tahu harus bagaimana, mau diterima tapi nggak pasti, nggak diterima aku terlanjur suka sama dia. Kriteriaku banget."


Aku menghela nafas, aku juga bingung apa yang harus aku lakukan pada sahabatku ini.


***