
“Ayah, main mobil-mobilan bareng aku yuk!”
Seorang anak berlari menghampiri ayahnya yang sedang asyik menerima telpon.
“Sebentar Nak, ayah lagi telpon.”
“Ah...ayah. Ini kan hari libur, telpon terus...telpon terus!”
“Ayah kan lagi sibuk, main sendiri saja!” dengan nada membentak sang ayah menimpali.
Sang anak pun bermain sendiri, meski gurat kesedihan telah ditampakkan pada sang ayah.
Tak terasa waktu terus bergulir, sang anak telah tumbuh dewasa sedangkan sang ayah telah mulai menua.
“Nak, ke rumah ayah ya? Ayah dan ibu kangen sama kamu.” Sang ayah menceritakan kerinduannya untuk bertemu sang anak melalui sambungan telpon.
“Nanti ya yah, kalau aku sudah ada waktu longgar,” sahut sang anak dari sebrang sana.
“Sebentar saja Nak.”
“Iya, nanti pasti aku ke sana, tapi nunggu kalau ada waktu.”
Sambungan telpon pun terputus begitu saja, sang ayah hanya mampu menghela nafas.