
Aku menatap istriku lekat-lekat, menyentuh wajahnya dengan penuh manja. Teringat satu tahun lalu ketika orang tuaku menjodohkanku dengannya.
"Nggak mau bun! memang nggak ada lagi wanita lain sampai bunda tega menjodohkanku dengan wanita ini?" aku menunjuk wajah gadis buta dihadapanku, ya..dia buta.
"Istighfar nak, walaupun dia buta, tapi dia insyaallah shalehah. Ndak ada wanita lain yang lebih baik dari dia."
"Wanita buta seperti ini kok baik!"suaraku masih meninggi. Ku lihat keluarga wanita itu makin tertunduk, namun tak ada rasa gentar dari raut wajah wanita itu.
"Apa menurutmu baik itu seperti kebanyakan wanita yang sering kau ajak ke rumah bunda dengan pakaian serba kekurangan bahan, atau mereka yang baik yang tidak mempunyai sopan santun pada orangtua?" suara bunda pun ikut meninggi.
"Saya hanya menyarankan mas untuk istikharah, begitupun saya. Saya permisi dulu masuk ke dalam."
Wanita itu berlalu begitu saja, meninggalkan keheningan dalam ruang keluarga.
Ya..aku akan istikharah..